:::: MENU ::::
  • Biro Pengurusan Dokumen

  • Jasa Pendirian UD - CV - PT

  • Pendaftaran Hak Cipta - Merek

Biro Jasa Pendirian UD, CV dan Pt wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dll

Friday, October 11, 2013

  • 12:32 PM
Dunia bisnis selalu dipenuhi dengan persaingan. Tidak ada celah untuk bersembunyi dari ganasnya kompetisi terutama di era perdagangan bebas seperti sekarang saat batas-batas teritori negara tidak lagi menjadi batasan yang signifikan dalam melakukan manuver-manuver bisnis.

Penting bagi seorang entrepreneur untuk mengetahui apa saja yang ia perlukan agar bisa selalu bertahan dalam kancah bisnis yang ia geluti. Tak hanya selamat dari ancaman persaingan, seorang entrepreneur dan usahanya juga tidak lupa harus terus bergerak maju ke depan untuk menghindari ketertinggalan.

Profesor Rosabeth Moss Kanter memiliki kiat menarik dan aplikatif untuk menghadapi kompetitor. Kiat tersebut ia bagi dalam 5 poin yang bisa diingat dengan nama "Formula 5F".

Focus

Entrepreneur harus selalu bisa memfokuskan produk, dan pasar serta penempatan diri (posistioning) di tengah pasar yang selalu bergerak dinamis.

Fastness

Entrepreneur harus memiliki sifat responsif (cepat tanggap) untuk menanggapi perkembangan dan gerak kompetitor. Jika memungkinkan, entrepreneur tidak hanya harus bisa bergerak beriringan tetapi melampaui semua prestasi yang diraih kompetitor. Saat pesaing baru berpikir, hendaknya ia sudah melesat melakukan tindakan.

Flexibility

Bila seorang entrepreneur salah dalam menetapkan kebijakan bisnis, secepatnya juga entrepreneur harus memperbaiki dan mengadakan penyesuaian secara luwes. Jika seorang entrepreneur tidak dapat menyelesaikan masalah, hendaknya ia tidak berdiam diri.

Friendliness

Seorang entrepreneur senantiasa berusaha untuk menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan dan kedekatan antara dirinya dengan para mitra, konsumen, dan masyarakat sekitarnya.

Fun

Tidak ada yang bisa dicapai dengan maksimal jika tidak dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh kegembiraan. Seorang entrepreneur yang bekerja dengan hati tulus, ikhlas dan gembira lebih berpeluang untuk menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat, efektif, tetapi lebih sedikit mengalami stres.

  • 12:15 PM

Tidak mungkin untuk meninggalkan kertas dalam keseharian Anda? Mungkin saja jika Anda bertekad untuk memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian bumi ini.

Mengapa harus bersusah payah menekan penggunaan kertas? Betul bahwa kertas dengan mudah didapatkan sekarang. Tetapi menggunakan kertas secara berlebihan akan membebani lingkungan karena berarti akan ada lebih banyak pohon yang harus ditebang.

Mari kita telaah beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika bisnis Anda menerapkan manajemen yang minim kertas. Akan ada sejumlah dana yang bisa disisihkan dari penghematan kertas karena kantor yang penggunaan kertasnya lebih sedikit secara otomatis juga akan menghabiskan biaya pembelian toner, perawatan mesin cetak, atau mesin fax. Kertas menghabiskan banyak sekali ruang dan membutuhkan pendokumentasian yang baik dan konsisten agar tidak membingungkan. Kantor yang lebih sedikit menggunakan kertas juga meningkatkan tingkat produktivitas secara umum. Bagaimana mungkin? Dengan lebih sedikit kertas, kantor akan lebih rapi dan keruwetan juga bisa ditekan. Ruang untuk penyimpanan kertas bisa digunakan untuk tujuan lain yang lebih produktif. Dengan berbagi secara digital, dokumen dan file bisa diakses oleh siapa saja yang diperbolehkan, tanpa mengenal waktu dan tempat.

Berikut adalah 4 strategi untuk menjalankan strategi berkantor dengan lebih sedikit kertas.

1. Jangan terlalu mudah untuk mencetak semua file atau dokumen. Ini adalah respon yang biasa kita lakukan saat kita menginginkan sesuatu yang nyata untuk dipegang. Tentu ada pengecualian untuk dokumen perjanjian yang penting dan sebagainya. Namun, versi cetak tentu tidak bisa dijadikan jaminan sebagai arsip yang senantiasa valid. Dengan mencetak dokumen, risiko terbakar, kena air, dan pencurian akan muncul.

2. Gunakan dengan efektif/ maksimalkan software dan peralatan elektronik yang diperuntukkan bagi kantor yang minim kertas. Dari permintaan pemeliharaan hingga permintaan tagihan pembayaran, banyak sekali tugas manajemen properti yang mendasar yang bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan dikelola dengan lebih hemat biaya tanpa harus menghambur-hamburkan kertas.

3. Tetap terorganisir. Hanya karena file-file Anda tidak bisa dipegang secara kasat mata, tidak berarti Anda tidak perlu menerapkan sebuah sistem pengaturan dokumen dan file yang baik dan sistematis. Inilah waktu terbaik untuk memikirkan tentang strategi jangka panjang perusahaan yang memungkinkan Anda untuk bisa mengakses secara efisien atau berbagi dokumen dan file dalam sebuah alat penyimpan data yang praktis dan ringkas seperti keping cakram keras dan flash drive.

4. Berinvestasilah dengan membeli alat pemindai (scanner) yang bermutu tinggi dan sistem backup dan penyimpanan file yang baik dan tahan lama. Sebuah mesin pemindai akan membantu Anda mengubah sistem administrasi dan manajemen yang berbasis kertas menjadi sistem digital. Ia juga akan membantu Anda untuk mengendalikan jumlah kertas yang masuk ke kantor. Penyimpanan file dan data backup memastikan bahwa informasi Anda selalu bisa diakses dalam bentuk digital. Berpikirlah bahwa tidak akan ada lagi potongan kertas berserakan atau laci dokumen yang membingungkan dan kacau.
 
Sumber 
  • 12:14 PM


Pemimpin bisa menemukan kesulitan menghentikan diri mereka untuk terus memberikan kontribusi pada ide-ide kolega karena mereka merasakan kebutuhan untuk terus memberikan manfaat dari pengetahuan dan keahlian mereka.

Manfaat pemberian nasihat ini bisa menegaskan persepsi kolega bahwa mereka telah kehilangan kepemilikan atas ide tersebut.

Beberapa pemimpin juga merasakan adanya kebutuhan untuk menunjukkan mengapa mereka menjadi pemimpin dan selalu memilih berperilaku kompetitif.

Pelatih eksekutif dan penulis buku bisnis, Marshall Goldsmith, mengatakan bahwa pemimpin bisa dimengerti jika merasakan adanya kebutuhan untuk menunjukkan mengapa mereka menjadi pemimpin dan memberikan manfaat atas pengetahuan dan pengalaman di setiap kesempatan. Goldsmith menyebutnya sebagai penambahan nilai yang terlalu banyak:

Bayangkan Anda seorang CEO. Saya datang pada Anda dengan sebuah ide yang Anda pikir sangat bagus. Daripada membujuk saya dan berkata, Ide yang bagus!, Anda cenderung akan berkata (karena Anda harus menambahkan nilai) ialah dengan mengatakan, Ide yang bagus, tetapi akan lebih bagus jika Anda mencoba melakukannya seperti ini. Masalahnya ialah Anda bisa saja memperbaiki isi ide itu sebanyak 5% tetapi Anda telah mengurangi komitmen saya untuk melaksanakan ide itu sebanyak 50% karena Anda telah mengambil alih kepemilikan ide tersebut.

Goldsmith juga mengidentifikasi menang terlampau banyak dan menunjukkan pada dunia betapa cerdasnya kita sebagai kebiasaan tak sadar yang menghambat hubungan pemimpin dengan timnya. Pemimpin secara alami bersifat kompetitif tetapi mereka tidak perlu mengorbankan kolega atau melakukan seruannya sendiri. Pemimpin sering gagal untuk menemukan solusi terhadap perilaku semacam ini karena mereka melihat masalah itu sebagai bagian dari apa yang membuatnya sukses: Inilah saya. Goldsmith mengidentifikasi ini sebagai masalah tersendiri: kebutuhan yang berlebihan untuk menjadi diri saya sendiri.

Kita semua memiliki cacat perilaku yang kecil, remeh. Dalam diri pemimpin, hal ini bisa sangat mengurangi keefektifan dan kemampuannya untuk menginspirasi orang lain. Banyak pola perilaku ini yang berasal dari kebutuhan naluriah untuk mencuri perhatian, agar bisa dilihat sebagai pemimpin. Perilaku yang tidak efektif ini sering dipandang sebagai seperti apa adanya tetapi justru mengurangi tingkat motivasi kolega. Pemimpin tidak perlu membuktikan mereka adalah pemimpin dengan terus berperilaku kompetitif dengan mengorbankan kolega. Membolehkan kolega untuk memiliki kepercayaan diri dan untuk mendapatkan andil mereka sendiri saat menjadi perhatian ialah bagian utama kepemimpinan yang sukses. 
 
Sumber 
Silahkan Hubungi Kami Contact us